Heboh Wikileaks sebagai situs pembocor rahasia negara yang dipimpin Julian Assenge, mungkin akan semakin heboh setelah Wikileak melansir bahwa mereka memiliki setidaknya 3059 dokumen rahasia Amerika terkait masalah Indonesia. Sang Redaktur Wikileaks, Julean Assange sendiri dianggap sebagai pahlawan oleh banyak orang karena berani membocorkan keboborokan berbagi politikus dunia serta kelicikan Politik Negara Paman Sam Tersebut. Tapi oleh sebagian diplomat Wikileaks dan Julian Assange dianggap sebagai penghianat dan menurut kabar tengah diburu oleh berbagai Agen Rahasia negara-negara yang merasa gerah oleh ulahnya.
Tiga dokumen yang telah dibocorkan oleh Wikileaks tentang Indonesia, adalah :
Masalah Timor Timur (dokumen rahasia tanggal 5 November 1999) :
~ Bill Clinton menekan RI agar menerima kehadiran pasukan perdamaian internasional di Timor Timur usai jajak pendapat 1999.
~ Menghentikan kerja sama militer AS dan Indonesia dan mengancam sanksi lebih keras bila tak mau bekerja sama, mengendalikan milisi, dan memulangkan 200 ribu pengungsi Timor Timur.
~ Mendukung keputusan IMF dan Bank Dunia tentang menghentikan bantuan mereka untuk Indonesia.
~ Bantuan yang dihapus untuk tahun 2000 antara lain bantuan ekonomi 75 juta dolar AS, Economic Support Funds 5 juta dolar AS dan IMET 400 ribu dolar.
Masalah Pemilu Indonesia Tahun 2004 (dokumen tanggal 20 Mei 2005) :
~ SBY disebut sebagai dengan istilah "the thinking general" atau Jendral yang suka berpikir.
~ Bila Wiranto jadi presiden, hubungan RI dan AS akan sangat rumit karena Kongres AS menaruh perhatian besar pada isu pelanggaran HAM di Timor Timur.
~Suksesnya Pemilu 2004 meneguhkan dominasi partai sekuler, yaitu Golkar, PDIP, dan Partai Demokrat.
Masalah Pelatihan Kopassus (Dokumen Tanggal 26 Januari 1999) :
~ Sejak 1992, Kongres AS menghentikan program Pelatihan dan Pendidikan Militer Internasional (IMET) untuk Indonesia setelah tragedi Santa Cruz. Namun, di bawah program JCET Dephan yang di setujui oleh Deplu, pasukan Baret Hijau AS melatih 60 anggota pasukan khusus TNI di Indonesia yang sebagian besar Kopassus. JCET berdalih pelatihan murni militer meskipun kurikulum latihan perang kota berjudul 'crowd control'.
~ April 1998, anggota Kongres AS menyurati Menteri Pertahanan Cohen Evans yang menyebut program JCET mengakali larangan Kongres. JCET dihentikan 8 Mei 1998.
walaupun demikian,informasi bocoran WikiLeaks hendaknya ditanggapi dengan bijaksana. Jangan cepat dipercaya, jangan cepat pula disalahkan. Menurutnya, setiap warga dunia seharusnya memiliki pemahaman bahwa intelijen di semua negara membangun informasi berikut analisis-analisisnya. Bisa tepat, bisa juga kurang tepat.
pemberitaan WikiLeaks tak perlu ditanggapi secara berlebihan, apalagi sampai dikatakan sampah. Pejabat publik Indonesia seharusnya bisa mencontoh pejabat publik di Amerika Serikat yang tak langsung "panas" atau reaktif dalam menanggapi suatu pemberitaan jika dugaan yang dimuat memang tidak dilakukan oleh pejabat tersebut.
sumber:
http://nasional.kompas.com/read/2011/03/23/16244450/Wikileaks.Sebaiknya.Ditanggapi.Bijaksana
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7812910
Tidak ada komentar:
Posting Komentar